Wedhusku

Jumat, 15 November 2013

Krisis Teluk (Perang Teluk 1)

A. Awal Mula Perang Teluk Perang Iran-Irak juga dikenali sebagai Pertahanan Suci dan Perang Revolusi Iran di Iran, dan Qadisiyyah Saddam di Irak, adalah perang di antara Irak dan Iran yang bermula pada bulan September 1980 dan berakhir pada bulan Agustus 1988. Walaupun Irak tidak mengeluarkan pernyataan perang, tentaranya gagal dalam misinya di Iran dan akhirnya serangan mereka dapat dipukul mundur oleh Iran. Walaupun PBB meminta adanya genjatan senjata, pertempuran tetap berlanjut sampai tanggal 20 Agustus 1988, pertukaran tawanan terakhir antara kedua Negara terjadi tahun 2003. Perang ini memiliki kemiripan dengan Perang Dunia I. taktik yang digunakan seperti pertahanan parit, pos-pos pertahanan, serangan dengan Bayonet, kawat berduri, penggunaan senjata kimia seperti gas Mustard. B. Kondisi Perang Teluk Ini merupakan kondisi dimana perang teluk 1 berlangung selama 8 tahun, gambar ini merupakan seorang tentara yang berjuang dan bergerilya melawan musuh. Tentara Israel berdiri di dalam kawah yang dibuat ketika rudal SCUD Irak meledak di dekat sebuah desa di Tepi Barat pada tanggal 29 Januari 1991. C. Asal Usul Perang Teluk (1) Walaupun perang Iran-Irak yang dimulai dari tahun 1980-1988 merupakan perang yang terjadi di wilayah Teluk Persia, akar dari masalah ini sebenarnya dimulai lebih dari berabad-abad silam. Berlarut-larutnya permusuhan yang terjadi antara kerajaan Mesopotamia(terletak di lembah sungai Tigris-Eufrat, yang kini menjadi sebuah negara Irak modern) dengan kerajaan Persia atau negara Iran modern D. Faktor penyebab perang Iran-Irak Iran dan Irak merupakan dua negara yang bertetangga, namun keduanya tidak dapat saling akur, hal ini disebabkan karena keduanya merasa sama – sama lebih unggul. Hal ini diperjelas lagi setelah kemenangan kaum revolusioner di Iran yang berhasil menumbangkan rezim monarki dan menggantinya menjadi negara Republik Islam Iran serta ingin mengekspor revolusinya ke negara negara – negara Arab lainnya yang masih berbentuk monarki. Hal ini mendorong Irak untuk tampil sebagai juru selamat bangsa Arab dari ancaman invasi revolusi Iran. Penyebab Umumnya : 1. Kedua negara tidak mau mengakui keunggulan masing – masing. 2. Masalah minoritas etnis 3. Perbedaaan orientasi politik luar negeri 4. Irak beruasaha untuk merebut kembali beberapa daerah Arab yang telah di klaim oleh Iran (Shatt al – Arab dan tiga pulau kecil di selat Hormus menurut perjanjian Algiers th 1975). Penyebab Khususnya : 1. Adanya serangan granat pada tanggal 1 April 1980 terhadap wakil PM Irak Tariq Aziz yang diduga didalangi oleh Iran 2. Adanya pengusisran ribuan keturunan Iran oleh sadam, serta melancarkan serangan yang sengit terhadap pribadi Khomeini dan membatalkan perjanjian Algiers. Sedangkan Menlu Iran Shodeh Godzadeh berjanji untuk menumbangkan rezim Baath yang berkuasa di Irak serta memutuskan hubungan diplomatik. 3. Kedua negara saling menempatkan pasukan masing – masing di daerah perbatasan dalam jumlah yang cukup besar (Subaryana, 1997 : 28 – 29). Sengketa Atas Shatt al-Arab & Khuzestan E. Jalannya Perang Teluk 1 Peperangan Irak melawan Iran berjalan seimbang, tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang. Serangan dua pihak datang silih berganti. Apabila Iran menyerang Irak, di lain kesempatan Irak berganti menyerang Iran dan seterusnya sampai berjalan kurang lebih 8 tahun. Dalam peperangan ini Irak banyak memperoleh bantuan senjata dari negara-negara Barat seperti: Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat, yang punya kepentingan di Timur Tengah dan batuan dari negara Arab yang tidak senang terhadap revolusi Islam Iran seperti Arab Saudi, Bahrain, Qatar, UEA, Oman, Mesir, Yordania, Kuwait, Palestina, dan Maroko. Perang Irak melawan Iran berakhir setelah Dewan keamanan PBB mengeluarkan sebuah Revolusi No. 598 yang menyerukan kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata. Tiba-tiba Iran yang selama perang berlangsung selalu mengabaikan usulan damai, mengumumkan penghentian perang dengan Irak. Seorang penduduk Arab Saudi mengenakan masker gas yang dikeluarkan oleh pemerintah di Dhahran, Arab Saudi pada tanggal 10 Januari 1991. Warga diberikan masker gas sebelum Perang Teluk dalam perang tersebut Irak diperkirakan akan menggunakan senjata kimia selama konflik. F. Akibar dari Perang Teluk Perang Teluk I yang berlangsung sejak 1980 sampai 1988 membawa akibat seperti berikut: Kedua negara sama-sama rusak perekonomiannya Irak mewarisi senjata-senjata dari Barat sehingga kuat angkatan perangnya Timmbulnya kekhawatiran akan kekuatan angkatan perang Irak karena mewarisi persenjataan dari Barat. Timbulnya perpecahan negara-negara Arab baik yang pro Iran maupun pro Irak Pengaruh Barat semakin kuat di Irak Gencatan Senjata oleh tentara Irak Tentara Irak mengibarkan bendera putih saat mereka menyerah kepada tentara Mesir selama pertempuran darat di Kuwait pada tanggal 25 Februari 1991.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar